Thursday, November 10, 2011

Apresiasi tertinggi untuk Panitia BARAKATAK IX


            Ketika sebuah kebersamaan dipertanyakan kekokohannya, disaat kerjasama di ambang perbedaan dan semuanya harus bersatu untuk sebuah keajaiban. Inilah kami dengan segala hal yang kami anggap terbingkai rapi, namun masih menjadi suatu rintangan. Penghargaan untuk jiwa-jiwa yang hebat, All Crew of BARAKATAK IX.
            Akuntansi memiliki himpunan yang berdiri sejak tahun 2003 bernama IMAKSI (Ikatan Mahasiswa Akuntansi), mengapa dinamakan ikatan? Bukannya himpunan? Ini dikarenakan mahasiswa akuntansi ingin wadah organisasinya bukan hanya sekedar himpunan, namun organisasi yang dapat mengikat individu-individu yang berada didalamnya menjadi sebuah keluarga. Sebuah nama hendaknya menjadi pertimbangan agar apa yang dicita-citakan dapat terlaksana dengan baik, seperti IMAKSI yang memiliki impian untuk dapat mengikat semua keluarganya menjadi satu keatuan dengan visi misi yang sama –dewi hardianty-.
BARAKATAK (barudak akuntansi tetap akrab) adalah sebuah program pengkaderan di bawah naungan Pengembangan Sumber Daya Organisasi, program kerja ini sangat berbeda jauh dengan proses-proses pengkaderan pada jurusan lain, kami mengusung tema kebersamaan. Pengikat silaturahmi antar angkatan atas sampai mahasiswa baru. Semua hal ini telah terjadi sejak 9 tahun silam, bertepatan dengan deklarasi IMAKSI berdiri. Kami berusaha sekuat mungkin untuk tetap ada dalam jalur ini, tidak menggunakan perpeloncoan, siksaan fisik dan sebagaimana hal-hal yang menjadi tindakan kekerasan. Bagi kami kekerasan bukanlah cara mendidik yang baik, pengkaderan ini pun bukanlah ajang balas dendam dari angkatan atas pada mahasiswa barunya, yang terpenting bagi kami adalah bagaimana caranya adik-adik kami dapat merasakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mereka senantiasa bergabung dalam ruang lingkup keluarga akuntansi, kami meyakini bahwa mereka (mahasiswa baru) tidaklah sendiri, mereka punya keluarga yang siap dalam setiap keadaan yaitu tempat kami berkumpul, berbagi, menuangkan ide, membuat gebrakan baru, IMAKSI.
            5 bulan sudah kami merancang sebuah program BARAKATAK IX ini, memang cukup menguras pikiran, fisik, mental, kreativitas, inovasi dan segala macam hal yang sulit untuk diungkapkan dan tak mudah tercerna oleh pemikiran yang terbatas. Dimana pun saat kami dipertemukan, yang pertama menjadi bahasan adalah bagaimana progress program kerja tersebut. Kelelahan ini merupakan suatu kewajaran menurut kami, setiap kali mengingat mereka yang masih membutuhkan bimbingan kami, pemikiran itu muncul dengan sadar dan semangat baru untuk mengubah mereka. Merubah mereka menjadi individu-individu yang dewasa, pekerja keras, bertanggungjawab sosial, memiliki karakter, mempunyai nilai kritis yang tinggi, integritas tanpa batas dan segala sesuatu yang akan menjadi modal bagi mereka, kelak. Semua menjadi sebuah keharusan yang kami jalani, tanggung jawab sosial kami dipertaruhkan, kinerja tim kami adalah modal yang utama. Siang malam kami lewati dengan tertatih dan segala pengorbanan.
            Ketika saat masa bimbingan (MABIM) dimulai, kami seolah merasakan motivasi baru. Ya, kami dengan segala keterbatasan yang dimiliki akan selalu yakin bahwa Allah SWT selalu ada di sekeliling kami dan terus menerangi kami dengan cahaya inspirasi dan keteguhan hati yang terus bertambah. Biarpun suatu masalah muncul ketika masa bimbingan 1-4 berlangsung, tapi kami selalu menjadikan itu sebuah pembelajaran baru. Pembelajaran mengenai perbedaan, menjalankan kode etik, menerima masukan, mendapat teguran dan lain-lain dari angkatan atas, dan itu bagian dari proses pembelajaran yang cukup keras namun sangat berguna. Namun kami tetap kokoh menjadi satu kesatuan yang tak tergoyahkan, karena kami yakin Satu Jiwa Sama Rasa ini benar-benar dipertaruhkan, kami akan selalu bangga dengan jargon ini dan kami yakin dapat bertanggung jawab dengan semua yang ada.
            Hari yang dingin itu pun datang dengan sebuah harapan besar. Harapan yang bukan hanya melahirkan para kader-kader yang unggul, tapi juga membentuk silaturahmi yang akan kian erat. Semua tim sudah siap dengan segala persiapan mereka, dengan semangat mereka, dengan keyakinan mereka dan kami siap dengan hari yang singkat ini. mengapa saya katakan ini begitu singkat? Mari kita lihat penjabarannya nanti. Tim tata tertib datang lebih awal dari panitia yang lain, bahkan sebelum matahari muncul dengan mengintip pun mereka sudah berada di depan garnadi, karena tugas mereka sebagai penjaga tata tertib panitia, maru, dan mala. Begitu matahari nampak tanpa ragu, satu persatu tim panitia mulai berdatangan dengan mentor, acara, konsumsi, dll disusul dengan mahasiswa baru yang membawa barang bawaan mereka dan satu persatu semuanya di periksa oleh tim tata tertib. Setiap keterlambatan ada konsekuensinya, mengapa? Itulah penerapan kedisiplinan sejak dini. Satu truk TNI di berangkatkan dengan mengangkut seluruh panitia kecuali beberapa tim acara dan tim tata tertib. Acara pembukaan berjalan dengan lancar, mahasiswa baru terlihat cukup bergairah untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang telah kami rancang dengan begitu keras.
            Acara puncak kami buat menjadi 3 pola yaitu berawal dari outbond, pentas seni dan welcome to accounting. Mengapa menggunakan 3 pola sekaligus secara berurutan? Karena, kami ingin memberikan sesuatu yang akan menjadi kenangan bagi semuanya, bukan hanya untuk maru melainkan untuk panitia dan seluruh angkatan atas. Dan puncak dari seluruh pola ini adalah setelah prosesi welcome to accounting. Semua mahasiswa baru, panitia 2010, pengurus inti, BPM, dan angkatan atas berkumpul mengadakan evaluasi. Di mulai dengan tatib mengevaluasi mahasiswa baru 2011, kemudian dilanjutkan oleh ketua umum IMAKSI, BPM, dan angkatan atas. Kami di seret dalam situasi yang serba salah dan membingungkan. Tapi kami tetap satu suara, karena  pada prinsipnya semua kesalahan atau apapun yang terjadi selama kegiatan ini berlangsung, semua adalah tanggung jawab kami bersama. Berani bertindak berani bertanggung jawab. Berani satu suara maka berani juga untuk membulatkan suara. Seburuk apapun tindakan yang dilakukan oleh maru, itu juga menjadi tanggung jawab panitia. Maka dengan sangat berani sang koordinator tatib berada di depan maru, begitu pula dengan ketua pelaksana. Dapat di bayangkan apa yang akan terjadi malam itu ketika waktu menunjukkan pukul 01.00 dini hari di tengah lapangan nurul fikri dataran lembang? Sangat mencekam. Satu yang terlintas di pikiran kami saat itu adalah khawatir dengan kondisi maru, yang mungkin fisiknya dalam keadaan letih dan butuh cukup istirahat. Tapi semua itu takkan bisa berakhir sampai kami merasa bahwa kami satu kesatuan, segala upaya pembelaan kami keluarkan. Tidak perduli tenggorokan kering sekali pun karena udara dingin, perut bersuara, mata yang sembab, tangan membeku. Semua terbukti dari penyatuan itu, kami saling berpegangan tangan dengan mahasiswa baru, angkatan atas dan panitia yang lain. ini menunjukkan bahwa kami adalah satu keluarga, keluarga yang akan selalu ada untuk mereka-mereka yang membutuhkan, keluarga yang siap membantu, keluarga yang dapat menjadi pijakan untuk dinaungi. Ini lah kami keluarga akuntansi.
          
            Seperti matahari yang enggan muncul, ketika mendung
            Begitu samar-samar dan melelahkan
            Ketika hujan mulai datang, ragu sempat terasa
            Tapi keyakinan kuatkan hati begitu besar
            Matahari itu kami, hujan adalah mereka
            Namun matahari takkan pernah menyerah
            Selama keyakinan akan hujan itu berhenti

Hujan bukanlah halangan, tapi tantangan
Dan pembelajaran
Akan indahnya terang dengan tetesan air

Ini bukan hanya sekedar penyatuan akan
Matahari dan hujan
Tapi bagaimana caranya menjadi indah
Untuk membuahkan sebuah pelangi,
dengan goresan kuat 


”sebuah keberhasilan yang sempurna bukan hanya karena tepukan atau sorakan, namun karena begitu banyaknya tantangan yang menguji kegigihan dan kedewasaan saat menghadapi badai. Dari pandangan yang berbeda saya meyakini bahwa tidak semua yang indah berawal dari yang indah. Semua butuh pengorbanan, keteguhan hati, kesungguhan, keikhlasan, kepercayaan, dan semua hal yang dapat mengubah segalanya menjadi lebih indah, yang dapat menyatukan sebuah perbedaan menjadi kekuatan, yang dapat mengalirkan air mata karena perpisahan.”
Dan semua terbukti saat mabim 5 senter dibicarakan setelah barakatak, tim tata tertib tidak ingin dibubarkan, bagaimana dengan yang lainnya? Apakah ada kesedihan setelah semua kegiatan ini berakhir? Satu kata yang saya ungkap adalah TIDAK. Kita mungkin bukan panitia BARAKATAK IX lagi, tapi jiwa kita tetap satu kesatuan dengan yang lainnya, kini kita semakin kokoh dengan keluarga baru kita. Bagaimana dengan kalian 2011? Masih ingin pergi dari keluarga akuntansi? Takut akan perpeloncoan? Takut menghadapi tugas dan evaluasi? Semua hal ini tidak akan pernah terjadi lagi di kehidupan kalian. Dan kalian akan merindukan saat-saat seperti itu, datang pagi, berseragam, baris, menerima materi, games, diskusi, evaluasi. Selamat menempuh tahun-tahun baru dengan keluarga yang akan terus baru. Jadilah individu-individu yang kritis akan segala hal, jangan pernah takut melakukan hal-hal besar, karena ketika seseorang takut akan mimpi-mimpi besarnya maka semua hanya akan menjadi angan yang mungkin takkan pernah tergapai. Takkan ada waktu yang mengatakan terlambat, jika semua kesempatan emas dipergunakan seperti berlian.


Ucapan Terima Kasih:
1.   Apresiasi ini untuk bendahara-bendahara hebat yang telah berkali-kali menyusun anggaran belanja, pengeluaran dan semua hal yang termasuk dalam perhitungan akuntansi, penagihan iuran pada angkatan atas. Walau hanya berdua tapi kalian mempunyai kekuatan 10 orang sekaligus. Jempol banget. Segala kegigihan kalian ga akan pernah kami lupakan.
2.  Sekretaris yang dengan sigap membuat surat-surat demi kebutuhan kegiatan dan untuk kelancaran kegiatan ini, sampai-sampai mangkir dari perkuliahan, (sorry kebongkar), berselisih pendapat adalah hal yang wajar tapi deadline mereka kerjaan dengan sangat baik. Terimakasih ibu-ibu sekre. Terimakasih untuk penyelesaian LPJ yang tebal sekali itu.
3. Buat manusia-manusia peralatan makasih banget mau bolak-balik pas hari H biarpun kalau rapat jarang banget hadir nya, walaupun ga pernah keliatan bareng-bareng kaya sebuah tim tapi kalian tim yang paling BERANI pas barakatak, berani ngangkatin gallon, barang-barang panitia, kompor, banyaklah yang diangkat tuh, sampe turun naik tangga yang jumlahnya ratusan, bahkan tanpa latihan fisik sebelumnya. Keprok-keprok deh.
4.  Anak acara yang di cecer abis-abisan pas rapat besar, dengan semua pemikiran matang akan konsep-konsep besar, banyak planning sampe a-z, yang mungkin pas tidur aja masih sempet mikirin acara barakatak buat sukses dunia akherat, makasih banget-banget. Kerja marathonnya kerasa banget pas di tangihin rundown. Ga ke bayang pasti berat jadi kalian. Tanpa kalian kita gak akan pernah tau gimana caranya ngejalanin sebuah acara.
5.  Tanpa konsumsi kita mau makan apa? Coba kalian pikirin! Mereka tim yang bisa memberikan semangat lahir bathin buat kita-kita. Tanpa mereka? Kita bisa mati kelaparan dan kedingingan di tengah-tengah udara lembang yang mengerikan. Makasih ibu-ibu PKK. Kami cinta kalian.
6.  Pejabat-pejabat humas yang kewalahan mengurus permohonan izin, yang harus menunggu proposal di acc, belum lagi kalo ada perubahan tempat mendadak, moderator, pemateri yang ga bisa hadir dan konfirmasinya pas hari H, repotnya ga ketulungan tiap detik bolak-balik ke atas ngehubungin penjaga barak buat minta air. Hebat parah hebat.
7.   Gimana ya ini buat anak-anak PDD? Makasih aja deh udah ngedokumentasiin kita. Makasih juga buat kegigihan mabim 1 sampe foto-foto tepat di idung yang lagi pada evaluasi, eh pas mabim selanjutnya malah jauh-jauh ngambil gambarnya. Tapi film documenter kalian asli keren, keren beneran kalo bisa sih pengen nangis cuma takut dikira ingusan, kan soalnya dingin tuh mata sama idung jadi deketan. Makasih udah mau buat kenang-kenangan buat kita. Sini peluk.
8.  Ibu menkes dan bapa menkes, tetap kompak ya. Biarpun latihan Cuma beberapa kali tapi semua terbukti dapat ditangani (yang walaupun ga semua) tapi setidaknya sudah memberikan kinerja yang luar biasa. Alhamdulillah yah, sesuatu banget ga ada yang tumbang kaya syahrini. Dingin juga tetep ngurusin anak orang, semoga kelak bisa menjadi dokter ya amin. Makasih P3K, be with you lah.
9.  Ibu-ibu kepo makasih yah udah repot-repot nyediain truk-truk besar buat ngangkut yang besar-besar juga. Biar aja di kejar waktu yang penting panitia keangkut semua, biar aja harus nunggu lama yang penting kita bisa pulang ketemu keluarga, bercengkrama lagi. Makasih banyak banyak loh.
10. Maaf untuk akang teteh mentor yang terseksi dan terheboh sempat terlupakan (padahal 20 orang) jujur ngerasa bersalah banget pas tau kalian ga kecantumin (nangis). Makasih buat jerih payahnya selama ini sampe keringet darah, jantung berdebar-debar, otak terkuras, sampe abis pulsa demi ade-ade nya. Makasih buat perjuangannya, makasih buat kesabarannya, makasih buat pengorbanan dan lain hal. Yang perlu kalian inget adalah tim kami takkan sukses tanpa kehadiran kalian, yang sangat berperan protagonis disini. Bimbinganmu akan selalu teringat di nadi adik-adikmu kang, the. Terima kasih mentooooooooor yang tidak jontor.       
11. Untuk tatib-tatib kece 2010, yang selalu penuh kehangatan, keceriaan (biarpun di dalam menangis), yang sebenernya punya muka-muka mentor tapi kepaksa jadi tatib. Makasih banget buat kekonsistenan kalian sampai semuanya berakhir. Saya ngerti gimana rasanya ga bisa so manis depan maru, soalnya tetep aja mau semanis apapun kalian, pasti maru tetep enek (sorry, ini fakta). Jangan pernah lupakan waktu-waktu itu karena akan ada masanya kalian ingin kembali (muntah), tetep kece sepanjang masa. Cium-cium. Balurin kayu putih.
12. Yang terhormat dan yang paling nyibukin diri sendiri, ketua pelaksana. Sibuk sih bukan kemauan kita ya situ yang mau sendiri. Sampe ketumbangnya gara-gara mikirin acara padahal ada anak acara, ripuh rapat tiap minggu padahal tugasnya mentor. Tapi itulah konsepan anda, dan sekarang terasa bukan? Satu hal ya pa ketu jangan terlalu terbuka. Kadang ada beberapa hal yang hanya menjadi konsumsi kita-kita saja. Sukses bukan hanya merubah konsep saja namun harus tetap mengingat tugas masing-masing. Dan teriman kasih telah menjadi ketua pelaksana yang selalu peduli akan perubahan-perubahan besar. Kami akan selalu siap di belakang anda apapun yang terjadi, karena kami adalah TIM. Ambil tisu inget mabim 4. Salim.

Terimakasih untuk Ketua Prodi, Para Dosen, Penguin, BPM, Angkatan atas, Universitas Pendidikan Indonesia dan semua lapisan yang tak tersebutkan tapi tetap berperan dalam kegiatan ini. terimakasih untuk apresiasinya, terimakasih untuk semangat dan kepercayaannya. Segala rangkaian kegiatan ini tidak dapat berjalan dengan lancar jika pihak-pihak yang terkait tidak membantu. Terimakasih untuk waktu, usaha, keringat, air mata, senyuman, sentakan, pembelajaran dan segala hal yang menjadi unsur-unsur dasar keberhasilan sebuah kegiatan. Inilah persembahan dari kami PANITIA BARAKATAK IX, appresiasi dari dalam hati mungkin lebih banyak tak dapat terucapkan. Akhir kata Wassalam.

inilah wajah-wajah keluarga baru kami

album BARAKATAK IX


sebuah apresiasi tertinggi yang dapat saya berikan,
semoga semua hal yang telah terjadi pada BARAKATAK IX menjadi catatan kebanggaan.
bukan hanya untuk satu hari tapi untuk seumur hidup, 
mungkin kita takkan lagi menjadi panitia BARAKATAK selanjutnya,
namun kita pernah menjadi sejarah dalam kegiatan ini.

dan sejarah itu akan menjadi cerita yang takan pernah hilang di telan WAKTU